Pelaku bom bunuh diri Di Gereja Katolik St. Yosep Medan Adalah orang batak dan Marga hasugian

Letak Iklan google Ads Pelaku bom bunuh diri Bom Di Gereja Katolik St. Yosep Medan Adalah orang batak dan Marga haugian.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansur, Kota Medan, Sumatera Utara diketahui bernama Ivan Armadi Hasugian.

Berdasarkan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP) pelaku yang ditemukan di lokasi ledakan, diketahui Ivan lahir di Medan pada 22 Oktober 1998 dan berdomisili di Jalan Setia Budi Gang Sehati Nomor 26.

Informasi yang dihimpun, pada Minggu (28/8/2016) sekira pukul 08.50 WIB, Ivan membawa ransel masuk ke Gereja Katholik Santo Yosep saat Pastor Albret S Pandingan sedang berkotbah.

Kemudian ranselnya mengeluarkan ledakan yang tidak terlalu besar, karena tidak semua bomnya meledak. Ivan lalu melepaskan ranselnya dan mengejar pastor dengan pisau terhunus, sempat melukai pastor. Namun jamaat gereja segera menangkap pelaku.

Dari informasi yang beredar di grup whats app Polda Sumut, akibat bom berkekuatan ringan tersebut, Pastor Albret S.Pandingan mengalami luka ringan di Bagian lengan kiri.

Personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut berhasil menangkap satu terduga pelaku bom bunuh diri yang gagal meledak di Gereja Stasi Santo Yosep, Minggu (28/8/2016) pagi.
Pelaku bom bunuh diri
Sebagian besar netizen meneruskan kabar-kabar yang beredar di situs berita online. dan Saat ini personil dari Jihandak Bom Polda Sumut dan Personel Kepolisian Resort Kota Medan telah melakukan sterilisasi di Gereja tersebut. Situasi gereja sampai saat ini sudah terkendali dan orang - orang mulai berdatangan untuk melihat lokasi kejadian. A Letak Iklan google Ads

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Pelaku bom bunuh diri Di Gereja Katolik St. Yosep Medan Adalah orang batak dan Marga hasugian"

  1. Balasan
    1. Saya hanya baca saja.yg bertanda merah. Di fb ku pelaku bukan islam. Di foto gitu.

      Hapus
  2. Ktp nya palsu, dicek ke data dispenduk ga muncul

    BalasHapus
  3. Hati2 & jgn trbawak profokasi, beri kewenangan pd pihak berwajib, jgn bwk ke sara. Muslim dan kristen di sumatera utara bagaikan saudar yg tak terpisahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya hanya baca foto di berita. Jika bersaudara, kita bisa cegah dengan memilah agama dan ideologi. Keduanya beda. Jangan dikira bom bunuh diri bisa masuk surga. Itu untuk bikin negara bukan untuk ibadah. Bila salah mohon diluruskan.

      Hapus

Berkomentarlah Sesui Topik.
Jangan Promosi donk Disini!!!!
Yang Melakukan Spammer Langsung Kami Hapus.
Terimakasih, Horas, Mauliate.