Apakah Wanita Batak Pasanganya Harus Pria Batak Juga?
Letak Iklan google Ads
Apakah wanita batak harus menikah dengan pria batak juga?
Atau, apakah pria batak harus menikah dengan wanita batak juga?
Itulah pertanyaan yang sering dipertanyakan seseorang kepada sigotom.com.
Halo...
Nama saya Taruli br Purba.
Umur 23 tahun.
Mohon donk pencerahanya, saya kan ada kenalan dengan orang jawa. Kami ada rencana akan menikah bukan depan. Namun saya takut orangtua ku tidak merestui, karena mereka selalu berpesan agar kami menikah dengan pria batak juga. Padahal saya sangat mencintainya dan saya rasa dia adalah pilihan terbaik saya.
Ask: Apa memang wanita batak diharuskan menikah dengan pria batak juga?
Halo Uli, Terimakasih atas pertanyaanya.
Sebenarnya tidak ada keharusan atau kewajiban orang Batak harus menikah dengan orang Batak. Iman kita mengatakan semua manusia setara dan sederajad di hadapan Tuhan, sama-sama diciptakan sebagai pribadi yang mencitrakan gambar Tuhan, mulia dan berharga. Semua orang, apapun latar belakang suku dan bangsanya, sama-sama memiliki kehendak baik. Orang Batak sama sekali tidak pernah melarang atau menghambat anggotanya menikah dengan seorang yang berasal dari suku, bangsa dan negara berbeda.
Karena itu “keharusan menikah dengan sesama Batak” itu bukanlah berasal dari aturan Orang Batak, tetapi lebih merupakan keinginan atau tuntutan orangtua (tidak semua) Batak.
Dan kembali ke cewek batak itu sendiri. Apa memang mau menikah dengan yang bukan cowok batak. Karena jika suku lain, si cewek tersebut harus belajar mengenal adat istiadat, karakter dan sifat keluarga pasangan nya yang bukan dari suku batak. Mengenai harus cowo batak yg jadi suaminya, kembali lagi ke si cewek batak tersebut dan keluarganya. Ada beberapa keluarga batak yang masih tegas meminta kepada anak-anaknya untuk mencari pasangan sesama batak. Namun ada juga yang sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dan tidak ada sanksi sampai harus dihukum dari adat batak bila seorang cewek batak menikah ke yang bukan batak. Itulah mengapa tadi kami bilang karena tuntutan keluarga.
Sebenarnya yang paling ditakutkan banyak orang Batak adalah jika anak perempuannya menikah dengan bukan Batak (defakto: sudah sangat banyak perempuan Batak menikah dengan bukan Batak dan bahkan bukan Indonesia!). Mengapa? Kultur Batak menganggap perempuan yang belum menikah adalah milik marga ayahnya, dan sesudah menikah milik marga suaminya. Jika seorang perempuan Batak menikah dengan bukan Batak maka dia dianggap “hilang” karena tidak ketahuan lagi rimbanya. Itu sebabnya orangtua batak mengharuskan putrinya menikah dengan batak juga.
Itu sebabnya, jika memang pilihan putrunya adalah bukan orang batak, maka pria yang dinikahinya itu harus dibatakkan. Contohnya jika perempuan batak menikah dengan orang jawa, maka laki-laki jawa itu dibatakkan dengan memberikan marganya. Biasanya marga yang diberikan adalah marga pariban si perempuan.
Dengan demikian, Partuturan dan juga mengenai adat batak dan keturunan tidak hilang dari perempuan batak tersebut.
Jadi terjawab sudah, Sebenarnya yang ditakutkan batak jika putinya menikah dengan bukan orang batak adalah karena takut garis keturunanya terhapus, dan dalam acara adat juga tidak trhitung. namun sekarang ini sudah banyak wanita batak yang menikah dengan bukan pria batak, akan tetapi membatakkan dulu pasanganya itu. Sehingga semuanya tidak ada yang hilang dan terhapus. Letak Iklan google Ads
Atau, apakah pria batak harus menikah dengan wanita batak juga?
Itulah pertanyaan yang sering dipertanyakan seseorang kepada sigotom.com.
Halo...
Nama saya Taruli br Purba.
Umur 23 tahun.
Mohon donk pencerahanya, saya kan ada kenalan dengan orang jawa. Kami ada rencana akan menikah bukan depan. Namun saya takut orangtua ku tidak merestui, karena mereka selalu berpesan agar kami menikah dengan pria batak juga. Padahal saya sangat mencintainya dan saya rasa dia adalah pilihan terbaik saya.
Ask: Apa memang wanita batak diharuskan menikah dengan pria batak juga?
Halo Uli, Terimakasih atas pertanyaanya.
Sebenarnya tidak ada keharusan atau kewajiban orang Batak harus menikah dengan orang Batak. Iman kita mengatakan semua manusia setara dan sederajad di hadapan Tuhan, sama-sama diciptakan sebagai pribadi yang mencitrakan gambar Tuhan, mulia dan berharga. Semua orang, apapun latar belakang suku dan bangsanya, sama-sama memiliki kehendak baik. Orang Batak sama sekali tidak pernah melarang atau menghambat anggotanya menikah dengan seorang yang berasal dari suku, bangsa dan negara berbeda.
Karena itu “keharusan menikah dengan sesama Batak” itu bukanlah berasal dari aturan Orang Batak, tetapi lebih merupakan keinginan atau tuntutan orangtua (tidak semua) Batak.
Dan kembali ke cewek batak itu sendiri. Apa memang mau menikah dengan yang bukan cowok batak. Karena jika suku lain, si cewek tersebut harus belajar mengenal adat istiadat, karakter dan sifat keluarga pasangan nya yang bukan dari suku batak. Mengenai harus cowo batak yg jadi suaminya, kembali lagi ke si cewek batak tersebut dan keluarganya. Ada beberapa keluarga batak yang masih tegas meminta kepada anak-anaknya untuk mencari pasangan sesama batak. Namun ada juga yang sudah tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dan tidak ada sanksi sampai harus dihukum dari adat batak bila seorang cewek batak menikah ke yang bukan batak. Itulah mengapa tadi kami bilang karena tuntutan keluarga.
Sebenarnya yang paling ditakutkan banyak orang Batak adalah jika anak perempuannya menikah dengan bukan Batak (defakto: sudah sangat banyak perempuan Batak menikah dengan bukan Batak dan bahkan bukan Indonesia!). Mengapa? Kultur Batak menganggap perempuan yang belum menikah adalah milik marga ayahnya, dan sesudah menikah milik marga suaminya. Jika seorang perempuan Batak menikah dengan bukan Batak maka dia dianggap “hilang” karena tidak ketahuan lagi rimbanya. Itu sebabnya orangtua batak mengharuskan putrinya menikah dengan batak juga.
Itu sebabnya, jika memang pilihan putrunya adalah bukan orang batak, maka pria yang dinikahinya itu harus dibatakkan. Contohnya jika perempuan batak menikah dengan orang jawa, maka laki-laki jawa itu dibatakkan dengan memberikan marganya. Biasanya marga yang diberikan adalah marga pariban si perempuan.
Dengan demikian, Partuturan dan juga mengenai adat batak dan keturunan tidak hilang dari perempuan batak tersebut.
Jadi terjawab sudah, Sebenarnya yang ditakutkan batak jika putinya menikah dengan bukan orang batak adalah karena takut garis keturunanya terhapus, dan dalam acara adat juga tidak trhitung. namun sekarang ini sudah banyak wanita batak yang menikah dengan bukan pria batak, akan tetapi membatakkan dulu pasanganya itu. Sehingga semuanya tidak ada yang hilang dan terhapus. Letak Iklan google Ads
Siiip, makasi infonya
BalasHapus