Arti "Boru Ni Raja" Bagi Setiap Perempuan Batak

Letak Iklan google Ads Kata "Boru Ni Raja" kalau diartikan kedalam bahasa indonesia adalah "Putri Raja". Istilah Boru ni raja adalah kata yang dibibitkan oleh orang batak kepada anaknya perempuan agar lebih terhormat. mengapa Setiap boru Batak dikatakan Boru Ni Raja?

Memang terdengar aneh seseorang dikatakan putri raja padahal Ayahnya bukanlah Raja. Namun untuk perempuan batak, Sebab dikatakanya seorang putri raja adalah supaya dia lebih terhormat dan dihormati. Baik dalam keluarga maupun Masyarakat.

Jadi simpel saja, “Boru raja” adalah sebuah “kehormatan” dan “penghormatan” untuk setiap perempuan batak yang dimulai sejak ia dilahirkan kedunia. Dan yang menjadi sangat penting kita tahu mengenai “Kehormatan” dan “penghormatan” ini adalah sangat beragam, contohnya seperti; kepatutan, moral, etika, sensitivitas, kepatutan dan menjaga kehormatan. Dalam hal ini, Tidaklah dipandang seorang perempuan batak itu supaya dikatakan Boru niraja. Siapapun dia, Baik putri presiden, Putri Menteri, Putri Pedagang, Putri Pengemis sekalipun atau yang lainya. kalau dia sudah dilahirkan dalam keluarga batak maka ia telah lahir didalam konsep “boru ni raja”.

Keluarga batak dari pihak perempuan yang disebut hula-hula sering disimbolkan sebagai “Raja”. Simbol Raja bermakna “penghormatan”. Istri seorang lelaki batak sering dikatakan sebagai “boru ni raja” atau “putri si raja”. Posisi “Tulang” (saudara lelaki ibu saya), adalah Raja bagi semua kemenakannya.

Kepada semua boru batak diwajibkan harus menanamkan konsep boru niraja dalm kehidupan sehari-harinya Bahkan sampai ia sudah memulai keluarga Baru (menikah).

Konsep “Raja” memiliki makna yang sangat luas; memasuki teritori adat, darah dan keseharian keluarga batak. Pertengkaran-pertengkaran di kalangan keluarga batak sering disudahi dengan kalimat “Raja do hita” atau terjemahannya adalah “kita adalah raja”. Artinya, kita tidak akan merendahkan diri kita untuk mempertengkarkan hal itu, karena seorang Raja tidak akan merendahkan martabatnya dengan pertengkaran-pertengaran, perkelahian dsb. 

Foto boru batak Y Simanjuntak

Hebat kan konsep “ke-Raja-an” dalam filosofi batak itu? Walaupun dalam prakteknya hal itu lah yang paling susah dilakukan oleh orang batak. Mungkin konsep itu dibuat oleh opung-opung jaman dulu untuk mengatasi karakter “keras” orang batak. Apapun itu, betapapun sulitnya mengimplementasikannya, makna konsep itu luar biasa.

Inti dari konsep “boru raja” dalam filosofi batak mengajarkan setiap perempuan batak untuk memahami nilai-nilai “kehormatan”. Boru Raja adalah nilai yang melekat pada diri seorang perempuan Batak, yang bila mau dijelaskan cukup satu kata saja, yakni Terhormat. Perempuan terhormat, tentunya tidak badung, tidak nakal, tidak selingkuh, tidak memecah belah keluarga, tidak menindas suami, dan banyak lagi tidak-tidak lainnya.

 

Jadi, Boru Batak adalah tradisi musik dan tarian dari suku Batak di Indonesia, terutama berasal dari wilayah Sumatera Utara. Boru Batak sering kali diiringi oleh musik yang dimainkan dengan alat musik tradisional seperti gondang (semacam gendang besar), taganing (alat musik perkusi), serta seruling atau alat musik gesek seperti sarune (seruling khas Batak) dan hasapi (alat musik senar).

Tarian Boru Batak biasanya melibatkan gerakan yang energik dan dinamis, sering kali menampilkan gerakan-gerakan seperti langkah-langkah yang kuat, putaran, dan gerakan tubuh yang lincah. Boru Batak sering dipentaskan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, upacara adat, dan festival budaya, serta sebagai hiburan dalam acara-acara lainnya. Tradisi Boru Batak adalah salah satu bagian penting dari warisan budaya yang kaya dari suku Batak.

Letak Iklan google Ads

Subscribe to receive free email updates: